Pada tahun 1880 terjadi persaingan antar tiga suku yaitu suku Tobelo dari Ternate, Suku Tolage dari Poso, dan suku Saluan penduduk asli dari Kecamatan Bunta. Adapun suku Tobelo dari Ternate, suku Tolage dari Poso mendarat ke Bohotokong menggunakan perahu, dan ketiga suku tersebut apabila bertemu, masing-masing mengadakan perlawanan sehingga mengakibatkan pembunuhan dengan menggunakan alat perang dari masing-masing suku sehingga jatuhnya korban jiwa tak terhindarkan.
Pada masa persaingan ketiga suku tersebut, penduduk masih tinggal di pesisir pantai yang namanya Pasir Putih dan sebutan desa pada masa itu belum ada.
Pada tahun 1908 pertempuran ketiga suku tersebut sudah mulai reda dan penduduk mulai bebas mencari nafkah, dan pada saat itu penduduk banyak sekali menemukan tulang-tulang manusia yaitu penggalan tulang lengan, tulang-belulang ini adalah korban tiga suku yang bertikai. Tulang lengan tersebut kalau dibahasakan menggunakan bahasa Saluan yaitu ‘Botokon’, kemudian penduduk membentuk kampung dengan nama ‘Botokon’ yang kini disempurnakan menjadi kampung ‘Bohotokong’, yang pemerintahannya berbentuk Kapitan dibawahi oleh Distrik.