BUNTA – Sukseskan program pencegahan Stunting di Kabupaten Banggai, Pemerintah Desa Bohotokong, Kecamatan Bunta, menggelar musyawarah desa.
Rembuk bertempat di balai desa melibatkan tenaga ahli Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Banggai, pemerintah Kecamatan dan tenaga kesehatan (Nakes) PKM Bunta serta puluhan masyarakat.
Rembuk tersebut di pimpin langsung Kades Bohotokong, Bahsin Zulhijah diikuti sekira 50an warga serta oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan para kader.
Bahsin berharap KPM Desa Bohotkong, untuk bisa memberikan pemeparan dan pemahaman agar peserta rapat mampu menerima informasi tentang kondisi stunting di desa.
Rembuk Stunting Tahun Anggaran 2023 sebut Bahsin Julhijah, mengharapakan pemerintah kecamatam dalam hal ini tenaga ahli PLO Desa dapat memberikan masukan serta pemahaman terkait pelaksanaan program stunting kedepan.
Perwakilan Camat Bunta menyampaikan, dari hasil pemaparan KPM dapat di sampaikan ke tim Kecamatan. “Kepada keluarga yang terindikasi stunting dan mendapat bantuan merupakan kewenangan perintah kecamatan,” ungkapnya
Perwakilan Puskesmas Bunta menyampaikan, program stunting telah menjadi prioritas program yang di dukung oleh pemerintah desa.
“Kita sendiri tahu bagaimana pelaksanaan program stunting di desa, sehingga kita akan terus memberikan pendampingan,” ungkapnya
“Khusus untuk dusun III dari catatan kami, banyak bayi dan Balita yang tidak melaksanakan posyandu, harapan kami setiap kader kesehatan bertangungjawab setiap dusun dan setiap bayi, balitan dan remaja agar dapat di ikutkan dalam Posyandu,” pintanya
Tenaga ahli DPMD Banggai, menyampaikan, stunting telah menjadi darurat nasional bahkan telah ditetapkan sebelum Covid -19. “Hari ini kita melaskanakan rembuk stunting harapannya dapat menginterfensi melalui dana desa.
Kami mengusulkan adanya kegiatan yang dapat di biayai oleh Dana Desa. Berupa kegiatan konseling Gizi, pengadaan alat antropometrikit, makanan tambahan. Makan tambahan juga dapat bersumber dari kearifan local,” tandas
Kader Posyandu dalam kesempatan itu, meminta dukungan fasitas dan infrasturktur seperti taman posyandu, makanan tambahan dan obat – obatan bagi lansian, ibu hamil, bayi dan balita. lemari, kursi, alat tempat tidur, alat tulis kerja (ATK), timbangan dewasa, alat tensi, antroprometrikit, dan pelatihan kader posyandu dan konseling gizi serta permintaan pakaian olahraga lansian dan batik untuk para kader. (AD/AL-CNADaily)